SELAMAT DATANG

Blog ini di buat untuk sarana diskusi

Senin, 27 Desember 2010

pengertian ulul albab

Istilah ulul albab dapat ditemukan dalam teks alqur’an sebanyak 16 kali dibeberapa tempat dan topik yang berbeda, yaitu dalam QS. Al-baqoroh: 179,197, 269; QS. Ali Imran: 7, 190; al-Maidah: 100; yusuf: 111; al ra’d: 19; Ibrahim: 52; shad: 29,43; al-zumar: 9, 18, 21; al-mu’min: 54 dan al thalaq: 10.

Berdasarkan atas ayat-ayat tersebut, para intelektual muslim indonesia memahami, memberikan pengertian dan karakteristik yang berbeda-beda.

· Menurut Quraish Shihab: beliau meyatakan bahwa ditinjau dari etimologis, kata albab adalah bentuk plural (jamak) dari kata lubb, yang artinya saripati sesuatu. Misalnya kacang, memiliki kulit yamg menutupi isinya. Isi kacang disebut lubb. Berdasarkan definisi pengertian etimologi ini, dapat kita ambil pengertian terminologi bahwa ulul albab adalah orang yang memiliki akal yang murni, yang tidak diselubungi kulit.

· Menurut AM Saefudin: bahwasannya ulul albab adalah intelektual muslim atau pemikir yang memiliki ketajaman analisis atas fenomena dan proses Alamiah, dan menjadikan kemampuan tersebut untuk membangun dan menciptakan kemaslakhatan bagi kehidupan manusia.

· Menurut jalaluddin Rahmat beliau mengemukakan lima karakteristik ulul albab dengan bahasa yang lebih rinci lagi yakni:

1. Kesungguhan mencari ilmu dan kecintaannya mensyukuri ni’mat Allah ( QS, Ali Imran: 190)

2. Memiliki kemampuan memisahkan sesuatu dari kebaikan dan keburukan, sekaligus mengarahkan kemampuannya untuk memilih dan mengikuti kebaikan tersebut. (QS. Al-maidah: 3)

3. Bersikap kritis dalam menerima pengetahuan atau mendengar pembicaraan orang lain, Memiliki kemampuan menimbang ucapan, teori. Proposisi atau dalil yang dikemukakan orang lain. ( QS. Az-zumar: 18 )

4. Memiliki kesediaan untuk menyampaikan ilmunya kepada orang lain, memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki masyarakat serta terpanggil hatinya untuk untuk menjadi pelopor terciptanya kemaslakhatan dalam masyarakat. ( QS. Ibrahim: 2 dan Ai-ra’d: 19-22)

5. Merasa takut hanya kepada Allah. ( QS. Albaqoroh: 197 dan Al-thalaq: 10 )

Karakteristik ulul albab, item 1-3 dan 5 terkait dengan kemampuan berfikir dan berdzikir, dan item ke empat terkait dengan kemampuan berkarya positif dan kemanfaatannya bagi kemanusiaan. Dengan demikian, insan ulul albab adalah komunitas yang memiliki keungulan tertentu dan berpengaruh besar pada transformasi sosial. Kualitas dimaksud adalah terkait dengan kedalaman spiritual ( dzikir ), ketajaman analisis ( fikir ), dan pengaruhnya yang besar bagi kehidupan ( amal Sholeh ).

Keragaman definisi diatas, dapat dirangkum pengertian dan cakupan ma’na ulul albab adalah pilar, yakni: dzikir, fikir, dan amal sholeh. Secara lebih detail, ulul albab adalah kemampuan seseorang dalam merenungkan secara mendalam fenomena alam dan sosial, yang hal itu mendorongnya mengembangkan ilmu pengetahuan, dengan berbasis pada kepasrahan secara total terhadap kebesaran Allah, untuk dijadikan sebagai penopang dalam berkarya positif.

Dengan Demikian, dapat dinyatakan bahwa karakteristik dan ciri-ciri ulul albab adalah memiliki kualitas berupa kekuatan dzikir, fikir, dan amal Sholeh. Atau dalam bahasa lain , masyarakat yang mempunyai status ulul albab yang mans mereka mempunyai indikator sbb:

1. Memiliki ketajaman analisis

2. Memiliki ketajaman spiritual

3. Optimisme dalam menghadapi hidup

4. Memiliki keseimbangan jasmani-ruhani, individu sosial dan keseimbangan dunia dan akhirat.

5. Memiliki kemanfaatan bagi kemanusiaan

6. Pioneer dan pelopor dalam transformasi sosial

7. Memiliki kemandirian dan tanggung jawab

8. Berkepribadian kokoh

A. Dasar ulul albab

Dasar ulul albab adalah Iqro’ yang berarti bacalah, membaca sebagai sumber dan informasi dari berbagai macam pengetahuan (knowledge) dan ilmu pengetahuan (science), Al-qur’an mendorong umat islam untuk senantiasa memiliki ghirah (semangat) tinggi dan motivasi yang kuat dalam mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Motivasi pengembangan keilmuan yang demikian kuat tercantum pada ayat pertama yang diturunkan Allah kepada Rosulullah SAW. Ya’ni perintah iqra’, yang terdapat dalam surat al-‘alaq ayat 1-5 yang berbunyi:

إقرأ با سم ربّك الّذي خلق. خلق الإنسان من علق. إقرأ وربّك الأكرم. الّذي علّم بالقلم. علّم الإنسان مالم يعلم..

Insan Ulul albab adalah komunitas yang meyakini bahwa ilmu pengetahuan merupakan salah satu dari sekian piranti (perantara) terpenting untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Bahwa tuntutan untuk mengembangkan keilmuan merupakan sebuah kemestian karena hanya dengan dengan ilmulah manusia bisa mendapatkankan jalan kemudahan untuk “menaklukan” dan mendapatkan kemudahan diduniaa dan mendapatkan kebahagiaan diakhirat kelak. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi sebagai berikut:

العلم قبل القول والعمل بالعلم وأنّ العلماء هم ورثة الأنبياء ورثّوا العلم من أخذه أخذ بحضّ وافر ومن سلك طريقا يطلب

به علما سهّل اللّه له طريقا إلى الجنّة.

Dari Hadits diatas kita dapat kesimpulan bahwa siapapun yang mencari ilmu dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mampu memberikan implikasi positif bagi diri dan sesamanya, maka Allah menjanjikan kepadanya sebuah jalan kemudahan dari sekian banyak jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai Surga.

B. Kepribadian Ulul albab

Kepribadian ulul albab ada 5 yaitu:

1. Mempunyai ilmu pengetahuan yang luas

2. Penglihatan yang tajam

3. Otak yang cerdas

4. Hati yang lembut

5. Semangat Tinggi karena Allah

C. Tanggung jawab ulul albab

Tanggung jawab ulul albab ya’ni memperbaiki masyarakat serta terpanggil hatinya untuk menjadi pelopor terciptanya kemaslakhatan dalam masyarakat, mengajak mereka untuk menuju hal-hal yang dapat memberikan manfaat baginya. dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki disertai semangat tinggi karena Allah.

pengertian ulul albab

Istilah ulul albab dapat ditemukan dalam teks alqur’an sebanyak 16 kali dibeberapa tempat dan topik yang berbeda, yaitu dalam QS. Al-baqoroh: 179,197, 269; QS. Ali Imran: 7, 190; al-Maidah: 100; yusuf: 111; al ra’d: 19; Ibrahim: 52; shad: 29,43; al-zumar: 9, 18, 21; al-mu’min: 54 dan al thalaq: 10.

Berdasarkan atas ayat-ayat tersebut, para intelektual muslim indonesia memahami, memberikan pengertian dan karakteristik yang berbeda-beda.

· Menurut Quraish Shihab: beliau meyatakan bahwa ditinjau dari etimologis, kata albab adalah bentuk plural (jamak) dari kata lubb, yang artinya saripati sesuatu. Misalnya kacang, memiliki kulit yamg menutupi isinya. Isi kacang disebut lubb. Berdasarkan definisi pengertian etimologi ini, dapat kita ambil pengertian terminologi bahwa ulul albab adalah orang yang memiliki akal yang murni, yang tidak diselubungi kulit.

· Menurut AM Saefudin: bahwasannya ulul albab adalah intelektual muslim atau pemikir yang memiliki ketajaman analisis atas fenomena dan proses Alamiah, dan menjadikan kemampuan tersebut untuk membangun dan menciptakan kemaslakhatan bagi kehidupan manusia.

· Menurut jalaluddin Rahmat beliau mengemukakan lima karakteristik ulul albab dengan bahasa yang lebih rinci lagi yakni:

1. Kesungguhan mencari ilmu dan kecintaannya mensyukuri ni’mat Allah ( QS, Ali Imran: 190)

2. Memiliki kemampuan memisahkan sesuatu dari kebaikan dan keburukan, sekaligus mengarahkan kemampuannya untuk memilih dan mengikuti kebaikan tersebut. (QS. Al-maidah: 3)

3. Bersikap kritis dalam menerima pengetahuan atau mendengar pembicaraan orang lain, Memiliki kemampuan menimbang ucapan, teori. Proposisi atau dalil yang dikemukakan orang lain. ( QS. Az-zumar: 18 )

4. Memiliki kesediaan untuk menyampaikan ilmunya kepada orang lain, memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki masyarakat serta terpanggil hatinya untuk untuk menjadi pelopor terciptanya kemaslakhatan dalam masyarakat. ( QS. Ibrahim: 2 dan Ai-ra’d: 19-22)

5. Merasa takut hanya kepada Allah. ( QS. Albaqoroh: 197 dan Al-thalaq: 10 )

Karakteristik ulul albab, item 1-3 dan 5 terkait dengan kemampuan berfikir dan berdzikir, dan item ke empat terkait dengan kemampuan berkarya positif dan kemanfaatannya bagi kemanusiaan. Dengan demikian, insan ulul albab adalah komunitas yang memiliki keungulan tertentu dan berpengaruh besar pada transformasi sosial. Kualitas dimaksud adalah terkait dengan kedalaman spiritual ( dzikir ), ketajaman analisis ( fikir ), dan pengaruhnya yang besar bagi kehidupan ( amal Sholeh ).

Keragaman definisi diatas, dapat dirangkum pengertian dan cakupan ma’na ulul albab adalah pilar, yakni: dzikir, fikir, dan amal sholeh. Secara lebih detail, ulul albab adalah kemampuan seseorang dalam merenungkan secara mendalam fenomena alam dan sosial, yang hal itu mendorongnya mengembangkan ilmu pengetahuan, dengan berbasis pada kepasrahan secara total terhadap kebesaran Allah, untuk dijadikan sebagai penopang dalam berkarya positif.

Dengan Demikian, dapat dinyatakan bahwa karakteristik dan ciri-ciri ulul albab adalah memiliki kualitas berupa kekuatan dzikir, fikir, dan amal Sholeh. Atau dalam bahasa lain , masyarakat yang mempunyai status ulul albab yang mans mereka mempunyai indikator sbb:

1. Memiliki ketajaman analisis

2. Memiliki ketajaman spiritual

3. Optimisme dalam menghadapi hidup

4. Memiliki keseimbangan jasmani-ruhani, individu sosial dan keseimbangan dunia dan akhirat.

5. Memiliki kemanfaatan bagi kemanusiaan

6. Pioneer dan pelopor dalam transformasi sosial

7. Memiliki kemandirian dan tanggung jawab

8. Berkepribadian kokoh

A. Dasar ulul albab

Dasar ulul albab adalah Iqro’ yang berarti bacalah, membaca sebagai sumber dan informasi dari berbagai macam pengetahuan (knowledge) dan ilmu pengetahuan (science), Al-qur’an mendorong umat islam untuk senantiasa memiliki ghirah (semangat) tinggi dan motivasi yang kuat dalam mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Motivasi pengembangan keilmuan yang demikian kuat tercantum pada ayat pertama yang diturunkan Allah kepada Rosulullah SAW. Ya’ni perintah iqra’, yang terdapat dalam surat al-‘alaq ayat 1-5 yang berbunyi:

إقرأ با سم ربّك الّذي خلق. خلق الإنسان من علق. إقرأ وربّك الأكرم. الّذي علّم بالقلم. علّم الإنسان مالم يعلم..

Insan Ulul albab adalah komunitas yang meyakini bahwa ilmu pengetahuan merupakan salah satu dari sekian piranti (perantara) terpenting untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Bahwa tuntutan untuk mengembangkan keilmuan merupakan sebuah kemestian karena hanya dengan dengan ilmulah manusia bisa mendapatkankan jalan kemudahan untuk “menaklukan” dan mendapatkan kemudahan diduniaa dan mendapatkan kebahagiaan diakhirat kelak. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi sebagai berikut:

العلم قبل القول والعمل بالعلم وأنّ العلماء هم ورثة الأنبياء ورثّوا العلم من أخذه أخذ بحضّ وافر ومن سلك طريقا يطلب

به علما سهّل اللّه له طريقا إلى الجنّة.

Dari Hadits diatas kita dapat kesimpulan bahwa siapapun yang mencari ilmu dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mampu memberikan implikasi positif bagi diri dan sesamanya, maka Allah menjanjikan kepadanya sebuah jalan kemudahan dari sekian banyak jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai Surga.

INTERNET SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN

Bagaimana pun juga, zaman sekarang ini, internet telah menjadi sebuah kebutuhan. Tentunya, bagi orang ingin memperluas jaringan silaturrahmi di dunia maya. Mereka yang pintar memanfaatkan segala macam wahana untuk berkomunikasi, berinteraksi, bahkan untuk keperluan studi adalah orang-orang yang secara tidak langsung telah menempatkan dirinya dalam arus perubahan menuju sebuah kemajuan dan keberhasilan di masa depan. Sebaliknya, orang-orang yang saat ini masih terbuai dengan nostalgia masa lalunya, tertidur dan tidak mau mengikuti arus perubahan, apalagi merasa alergi terhadap produk teknologi modern, maka dengan sendirinya ia akan ketinggalan zaman.

Oleh karena itu, maka internet -terlepas dari sisi negatifnya- merupakan bagian dari proses perubahan. Memang, ada banyak konten yang negatif di dunia maya. Berbagai hal yang berbau porno, krimininal, dan sebagainya dengan bebas tersebar luas di sana dan bisa diakses oleh siapa saja dan dimana saja. Akan tetapi, pada hakikat, sisi negatif dimana pun juga ada. Bahkan, di dunia nyata, di lingkungan kita sehari-hari, di dekat itu, semua itu tetap ada. Dan, hal ini adalah masalah filter dan kualitas taqwa pada diri masing-masing, bagaimana ia menempatkan dirinya dan memilih yang terbaik untuk masa depannya.

Internet sebagai bagian dari arus perubahan yang dapat mengubah kenyataan, ternyata juga dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Ada jutaan konten, kata, file, image, video, situs jejaring, media komunikasi, chatting, perpustakan maya, dan sebagainya yang semuanya dapat terangkum dalam internet. Masalahnya, dengan banyaknya pilihan itu, maka dalam proses pembelajaran yang dituntut efektif dan efisien, tentunya proses pencarian atau searching data/file/artikel/dsb dalam internet harus dilakukan secara efektif, cepat dan akurat.
Bagaimana caranya? klik beberapa tips searching internet untuk pembelajaran pada tautan di bawah ini
http://www.4shared.com/document/8ojwsk-E/Teknik-Searching-Efektif-Inter.html

Apa sih e-learning itu

Apa sih e-learning itu? Apakah perbedaan antara e-learning dengan pendidikan konvensional? Untuk menjawab ini, banyak pakar yang menguraikan definisi e-learning dari berbagai sudut pandang. Definisi yang sering digunakan banyak pihak adalah sebagai berikut.


a. E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain [Hartley, 2001].
b. E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone[LearnFrame.Com, 2001].
c. E-learning adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3players. Juga penggunaan teaching materials berbasis web dan hypermedia, multimedia CD-ROM atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif, e-mail, blogs, wikis, computer aided assessment, animasi pendidkan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, electronic voting systems, dan lain-lain. Juga dapat berupa kombinasi dari penggunaan media yang berbeda [Thomas Toth, 2003; Athabasca University, Wikipedia].

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-learning.

Keuntungan menggunakan e-learning diantaranya :
menghemat waktu proses belajar mengajar,
mengurangi biaya perjalanan,
menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku),
menjangkau wilayah geografis yang lebih luas
melatih pelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
Untuk menyampaikan pembelajaran, e-learning selalu diidentikkan dengan penggunaan internet. Namun sebenarnya media penyampaian sangat beragam dari internet, intranet, cd, dvd, mp3, PDA, dan lain-lain. Penggunaan teknologi internet pada e-learning umumnya dengan pertimbangan memiliki jangkauan yang luas. Ada juga beberapa lembaga pendidikan dan perusahaan yang menggunakan jaringan intranet sebagai media e-learning sehingga biaya yang disiapkan relatif lebih murah.


PERBEDAAN E-LEARNING dan KONVENSIONAL
Konvensional :
Pembelajaran tergantung kepada kemampuan pengajar
Sumber belajar terpusat di sekolah
Pengajar sebagai sumber ilmu
Belajar terkendalah masalah ekonomi, jarak, ruang dan waktu
Perlu sarana dan prasarana belajar yang memadai serta sdm pengajar yang memahami benar setiap ilmu yang diajarkan.

e-Learning :
Pembelajaran tidak tergantung kepada pengajar
Sumber belajar banyak tersedia dan mudah diakses
Pengajar hanya sebagai mediator atau pembimbing
Belajar dapat dilakukan kapan dan dimanapun tanpa terkendala ruang dan waktu
Perlu kesiapan kebijakan, infrastruktur dan sdm pengguna IT.

Manfaaat TIK dalam pembelajaran

Manfaaat TIK dalam pembelajaran


Teknologi Informasi dan Komunikasi atau yang disingkat dengan TIK merupakan fenomena yang tampaknya terkesan baru dan modern. Bila kita mendengar kata TIK, maka pikiran kita langsung melayang dan membayangkan perangkat keras yang canggih semisal Laptop, Komputer, PDA, Smartphone, HP, Perpustakaan Digital, Website, dan sebagainya. Apakah memang benar demikian, bahwa teknologi informasi dan komunikasi hanya terbatas pada produk-produk modern? Tentu tidak, sebab TIK tidak hanya terikat dengan hal itu.

Bila demikian, apa sebenarnya definisi TIK tersebut? Bisakah ia dimanfaatkan dalam pembelajaran? Seberapa besar manfaatnya dan bagaimana mengimplementasikan TIK tersebut dalam proses belajar mengajar?
Untuk menjawab ini, silahkan klik tautan dibawah ini dan download. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!

Kamis, 25 November 2010

kesuksesan adalah idaman setiap orang tapi ternyata jalan untuk
mendapatkannya begitu berliku dan tajam tapi yakinlah teman2 qt bsa
menggapainya walaupun begitu banyak duri dan tikungan serta tanjakn yang
merintangi qt marilah kita kita bersama sama berdo'a pada Allah mg qt dapat melaluinya dg sempurna shg qt bsa menjadi orang2
yg be...rguna bagi hidup n kehidupan Amin........................